Bismillah“Ah, sok ustadz lu !!!”
“Saya lebih tau soal agama daripada kamu, gak usah ngajarin saya deh!!!”
Sodaraku..
Pasti kita sering dengar kata-kata seperti yang saya kutip diatas. Entah itu berasal dari orang sekitar kita, atau dari cerita orang-orang, atau kalo yang suka liat sinetron,kata-kata itu sering ada. Bahkan mungkin diri kita sendiri pernah mengucapkan itu, entah dengan maksud serius atau hanya sekedar guyonan.
Saya sendiri belum pernah mendengar kalimat seperti itu ditujukan kepada saya secara serius, hanya bercanda mungkin iya. dan Alhamdulillah saya belum pernah membantah orang lain dengan kalimat itu…^_^
Sebenernya mengapa sih kalimat bantahan seperti itu bisa muncul ? Salahnya presepsi pada masyarakat kita, bahwa menyampaikan kebaikan adalah hak pada Ustadz, Kiyai, dan orang-orang yang punya “nama” lainnya, ini membuat seolah orang-orang yang tidak punya “gelar sakti” ngga boleh nyampeikan ilmu kebaikan yang dia tahu..hummm....
Inget gak sih lagu reLigi yg dinyanyikan oleh Navaz… “Sampaikanlah walau satu ayat” lagu yang dinukil dari sabda Rasulullah saw ?
Rasulullah memerintahkan kita untuk menyampaikan walau “satu ayat”, hanya dengan “satu ayat” kita sudah punya “keharusan” untuk menyampaikan sesuatu – kebaikan.
Kita nggak perlu hafal seluruh isi Al-Qur’an dulu kalo pingin nyampeikan
satu ayat yang ada di dalamnya. Kita nggak perlu untuk jadi professor dulu untuk ngajarin sebuah ilmu,ya kan?
Bayangkan kalau kita ingin menyapaikan ilmu kita, kita harus menunggu untuk menjadi Uztadz atau Kiyai dulu? Berapa lama prosesnya? Belum tentu waktu usia kita habis, kita udah bisa jadi Kiyai atau Ustadz kan?
Maka, kita sampaikan mulai sekarang, semua kebaikan yang kita punya. Kita transfer nilai-nilai yang baik dari diri kita ke lingkungan kita. Bukan hanya masalah agama, tapi ilmu yang lain juga, semua yang baik.
Kalau ternyata kita mendapat bantahan atau cibiran dari orang lain, sesungguhnya akan menjadi tambahan amal n pahala buat kita, kita nggak bakal kehilangan apa-apa dengan kita menyampaikan ilmu kita kan. So jangan berhenti, tetap sampaikan sampai kita tidak bisa menyampaikan apa-apa lagi.
Kata guru saya : Ilmu itu bagaikan air, jika ia tidak mengalir, akan menjadi sarang penyakit dan keruh, jika dialirkan akan menjadi jernih dan bermanfaat. Jangan biarkan otak kita keruh, mari kita alirkan ilmu kita. Tapi jangan lupa dijaga alirannya, biar gak jadi banjir…:)
Dengan semangat “Sampaikanlah walau satu ayat” saya mencoba menuliskan catatan ini....smoga bermanfaat...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar